Bilangan 7:1-5

「Persembahan, Mulai Dipakai」
Oleh 賴建國 (Lài Jiàn Guó)

Alliance Bible Seminary H.K.

(Bil. 7:1-5 [ITB])
1 Pada waktu Musa selesai mendirikan Kemah Suci, diurapinya dan dikuduskannyalah itu dengan segala perabotannya, juga mezbah dengan segala perkakasnya; dan setelah diurapi dan dikuduskannya semuanya itu, 2 maka para pemimpin Israel, para kepala suku mereka, mempersembahkan persembahan. Mereka itu ialah para pemimpin suku yang bertanggung jawab atas pencatatan itu. 3 Sebagai persembahan dibawa mereka ke hadapan TUHAN: enam kereta beratap dengan dua belas ekor lembu; satu kereta untuk dua orang pemimpin dan satu ekor lembu untuk satu orang pemimpin, lalu mereka membawa semuanya itu ke depan Kemah Suci.
4 Kemudian TUHAN berfirman kepada Musa: 5 Terimalah semuanya itu dari mereka, supaya dipergunakan untuk pekerjaan pada Kemah Pertemuan; berikanlah semuanya itu kepada orang Lewi, sesuai dengan keperluan pekerjaan masing-masing.

Bilangan pasal 7 (klik untuk membaca. Bil. 7:1-11; 12-17; 18-23; 24-29; 30-35; 36-41; 42-47; 48-53; 54-59; 60-65; 66-71; 72-77; 78-83; 84-89) adalah pasal terpanjang dalam kitab ini, mencatat pemimpin suku dari 12 suku Israel sesuai urutan memberikan persembahan untuk digunakan dalam pelayanan Kemah Suci. Bagian yang panjang dan dua belas pengulangan yang layak untuk direnungkan secara mendalam oleh pembaca.

1) Waktu persembahan: Para pemimpin suku datang untuk memberikan persembahan dimulai sejak awal bulan pertama tahun kedua orang Israel keluar dari Mesir. Pada hari yang penting ini, Musa mendirikan Kemah Suci, mengurapi para imam (tujuh hari berturut-turut), mengurapi peralatan suci, dan para pemimpin suku mulai memberikan persembahan (satu suku setiap hari, selama dua belas hari).

2) Urutan memberikan persembahan: setiap suku diwakili oleh pemimpin suku, dimulai dari suku Yehuda, urutannya sama dengan urutan setiap suku berkemah dan urutan berangkat, seperti yang dicatat di pasal 2. Menjelaskan bahwa suku-suku itu tidak hanya merupakan pasukan perang, tetapi juga melayani dalam penyembahan di Kemah Suci.

3) Daftar persembahan: meskipun jumlah orang masing-masing suku berbeda, tetapi isi dan jumlah persembahan persis sama. Tanpa bosan dan lelah dicatat berulang dua belas kali menunjukkan bahwa masing-masing suku berpartisipasi sama rata dan dalam persekutuan yang tidak membedakan satu sama lain, dan sepenuh hati tenaga mendukung penyembahan di Kemah Suci dan sistem tata cara imamatnya.

4) Tujuan persembahan: menurut isi persembahan, dapat dibagi menjadi tiga kategori: (1) Gerobak sapi untuk mengangkut benda-benda berat: total enam gerobak dan dua belas sapi jantan. Setiap suku mempersembahkan seekor sapi jantan, dan setiap dua suku memberikan satu gerobak sapi. (2) Perabotan emas dan perak yang digunakan dalam pelayanan sehari-hari dalam Kemah Suci diisi dengan dupa untuk digunakan di mezbah dupa dan tepung halus untuk korban sajian. (3) Sapi dan domba untuk korban, termasuk korban bakaran, korban keselamatan, dan korban penghapus dosa.

5) Distribusi persembahan: gerobak sapi ke Gerson dan Merari, karena mereka mengurus pengangkutan barang-barang berat seperti gorden, tenda, papan, pilar, tabir, dll dari Kemah Suci. Orang Kehat tidak menerima gerobak sapi, karena mereka akan membawa bejana suci dan perabotan suci yang berharga dari tempat kudus dan tempat maha kudus dengan bahu mereka, termasuk tabut perjanjian, mezbah dupa emas, dan meja sajian roti.

Renungkan:

Persembahan para pemimpin suku dimulai pada hari pertama Kemah Suci dipakai, setidaknya dapat diperhatikan bahwa:

  1. Diberikan peralatan yang sesuai kebutuhan, seperti Roh Kudus memberikan karunia yang dibutuhkan untuk pelayanan.
  2. Memandang berharga persekutuan rohani. Setiap suku mempersembahkan lembu dan domba. Ada 17 lembu dan domba yang akan digunakan untuk persembahan korban keselamatan, jauh lebih banyak daripada lembu dan domba yang digunakan untuk persembahan korban bakaran dan korban penghapus dosa. Menekankan persekutuan, termasuk persekutuan antara Allah dan manusia, dan antara manusia.
  3. Tidak melupakan kebutuhan para imam. Persembahan dupa dan persembahan korban sajian berada dicatat bersamaan, meskipun korban sajian biasanya dipersembahkan dengan korban bakaran, mereka juga merupakan sumber pendapatan utama bagi para imam.

Renungan pemahaman Kitab Bilangan (klik untuk membuka)

Renungan pemahaman Surat atau Kitab yang lain (klik untuk membuka)


Diterjemahkan dari 「爾道自建 Ěr Dào Zì Jiàn」, tema Kitab Bilangan 1-16 ditulis oleh 賴建國 (Lài Jiàn Guó) yang dipublikasi pada bulan Februari 2020 merupakan hak cipta (copyright) Alliance Bible Seminary H.K (建道神學院 Jiàn Dào Shén Xué Yuàn).


Renungan untuk Kalangan Kristen.


Iklan yang ada bukan milik blog ini, tetapi milik WordPress penyedia fasilitas blog tanpa biaya.