Rut 2:18-23

「Cahaya yang perlahan mulai bersinar 」

Ujung terowongan kegelapan adalah hari cerah yang bersinar terang, kepala yang terangkat di lembah yang dalam dapat melihat awan putih di langit terang. Jika engkau sedang jatuh dalam keadaan sulit, jangan lupakan siapakah Sinar Terang harapan mu.

(Rut 2:18-23 [ITB])
18Diangkatnyalah itu, lalu masuklah ia ke kota. Ketika mertuanya melihat apa yang dipungutnya itu, dan ketika dikeluarkannya dan diberikannya kepada mertuanya sisa yang ada setelah kenyang itu,
19maka berkatalah mertuanya kepadanya: “Di mana engkau memungut dan di mana engkau bekerja hari ini? Diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!” Lalu diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja, katanya: “Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas.”
20Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: “Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati.” Lagi kata Naomi kepadanya: “Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita.”
21Lalu kata Rut, perempuan Moab itu: “Lagipula ia berkata kepadaku: Tetaplah dekat pengerja-pengerjaku sampai mereka menyelesaikan seluruh penyabitan ladangku.”
22Lalu berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu: “Ya anakku, sebaiknya engkau keluar bersama-sama dengan pengerja-pengerjanya perempuan, supaya engkau jangan disusahi orang di ladang lain.”
23Demikianlah Rut tetap dekat pada pengerja-pengerja perempuan Boas untuk memungut, sampai musim menuai jelai dan musim menuai gandum telah berakhir. Dan selama itu ia tinggal pada mertuanya.

Rut setelah bekerja keras seharian, sampai saat petang ia pulang dan memberikan kepada mertuanya hasil yang ia pungut (Rut 2:18a) dan sisa yang ada setelah kenyang itu (Rut 2:18b),  berkembanglah percakapan Rut dengan mertuanya.

Ciri khas dari percakapan ini (Rut 2:18-23) adalah cara penulis kitab menggunakan pengulangan kata-kata dan kosakata, memperkuat pentingnya percakapan. Rut membawa pulang dua macam barang: hasil yang ia pungut dan sisa yang ada setelah makan kenyang (Rut 2:18). Dua kali Naomi bertanya kemanakah Rut pergi memungut bulir jelai: Di mana engkau memungut jelai hari ini (Rut 2:19a), dan di mana engkau bekerja hari ini? (Rut 2:19b). Dua kali Rut mengulang jawabannya: diceritakannyalah kepada mertuanya itu pada siapa ia bekerja (Rut 2:19c), dan  berkata 「Nama orang pada siapa aku bekerja hari ini ialah Boas.」 (Rut 2:19d). Dua kali Naomi memberkati Boas: 「diberkatilah kiranya orang yang telah memperhatikan engkau itu!」 (Rut 2:19c), 「Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN」 (Rut 2:20a). Dua identitas Boas: kaum kerabat kita (Rut 2:20c), dialah salah seorang yang wajib menebus kita (Rut 2:20d). Pemakaian kata yang berulang: 「Tetaplah dekat」 pengerja-pengerjaku (Rut 2:21b), demikianlah Rut 「tetap dekat」 pada pengerja-pengerja (Rut 2:23a) dan sebagainya.

Percakapan mertua dan menantu diakhiri dengan menuai sebagai penutup. Hari raya Paskah adalah saat simulainya menuai jelai, dan hari raya Pentakosta (Shavuot) juga mempunyai sangkut paut dengan menuai jelai; keduanya terpisah 7 minggu (dihitung menggunakan kalender zaman kini adalah sekitar bulan april sampai juni). Rut berada di ladang milik Boas selama tujuh minggu. Namun penulis kitab ingin apa yang kita perhatikan bukan masalah menuai, tetapi bagaimana kesempatan dua miskin janda yang sepenanggungan ini meneruskan hidup mereka? Janda yang berusia muda masih belum mendapatkan keluarga, belum ada jalan keluar. Pengkisahan tentang Rut yang masih tinggal dengan mertua (Rut 2:23c) mengisyaratkan sebuah gambaran yang menyedihkan. Walaupun keadaan di depan mata adalah demikian, namun ini bukan kesimpulan final. Mereka masih punya seberkas sinar harapan, ini adalah petunjuk yang diungkapkan dalam percakapan antara mertua dan menantu.

Sampai sekarang Rut masih belum tahu bahwa pertemuannya dengan Boas di ladang mempunyai pengaruh terhadap perubahan nasibnya. Matanya hanya memandang perlakuan penuh murah hati yang ia dapatkan, dengan gembira ia berbagi dengan sang mertua apa yang ia alami seharian. Di saat Naomi belum tahu siapa yang memperlakukan menantunya Rut dengan murah hati, yang ia lakukan adalah segera memberkati orang tersebut. Tetapi saat Rut memberitahukan bahwa orang kaya raya yang memperlakukannya dengan kemurahan hati adalah Boas, di dalam hati Naomi tiba-tiba menyala bunga api harapan. Hati yang penuh kegetiran terlihat mulai berubah, ia memuji TUHAN (Yehovah) adalah Tuhan yang memperlakukan dengan kemurahan hati orang-orang yang hidup dan yang mati. Ia berkata: 「Diberkatilah kiranya Boas oleh TUHAN. TUHAN yang senantiasa setia dan penuh kasih karunia terhadap orang-orang yang hidup dan yang mati.」 (Rut 2:20a) [Terjemahan CCB]

Hati Naomi mulai berubah, dari emosi yang kesedihan pahit perlahan-lahan berjalan mengenal bahwa TUHAN (Yehovah) adalah Allah yang masih memperlakukan mereka dengan kemurahan hati, Dia telah melalui Boas memperlakukan dengan kemurahan hati kedua janda yang tidak punya sandaran apapun. Penulis kitab tetap tidak mengungkapkan alasan adanya harapan Naomi, sampai saat ini Rut masih seperti katak dalam tempurung. Terus sampai saat Naomi berkata: 「 Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita 」 (Rut 2:20b). Muncul perubahan ajaib dalam sikapnya, karena ia melihat seberkas cahaya harapan, yakni bahwa Boas adalah dari kaum suaminya Elimelekh yang telah meninggal, identitas ini mungkin dapat merubah nasib Rut dan mereka berdua.

Terdapat sebuah penelitian atas orang-orang yang selamat dari kamp tawanan perang dunia II, mempelajari bagaimana mereka bisa bertahan mengalami kelaparan, penyakit, siksaan batin dan sebagainya. Penelitian tersebut menemukan bahwa kebanyakan mereka yang bertahan melalui hari-hari yang tragis adalah karena mereka berharap akan satu hari kebebasan, berharap satu hari bertemu lagi dengan keluarga, berharap suatu hari akan berdiri di depan dunia bersaksi tentang kekejaman Nazi. Salah seorang yang selamat adalah dokter psikolog ternama dari Austria, Viktor E. Frankl (1905-1997),「Berkas sinar harapan」 adalah penopang mereka melalui hari-hari kekejaman yang tidak manusiawi.

Penulis kitab melalui sadarnya Naomi membuat kita mengenal seberkas sinar merekahnya harapan untuk lepas dari keadaan sulit, badai penderitaan akan segera pergi! Ujung terowongan kegelapan adalah hari cerah yang bersinar terang, kepala yang terangkat di lembah yang dalam dapat melihat awan putih di langit terang. Jika engkau sedang jatuh dalam keadaan sulit, jangan lupa TUHAN adalah Allah Yehovah yang tidak pernah membiarkan kasih setia-Nya meninggalkan orang yang hidup dan yang mati.

Renungkan:kiranya kita dengan hati, menyanyikan pujian 〈 Allah seperti bintang fajar terang〉 sebagai doa hari ini: 「Saat ku dalam kegelapan putus asa, ada seberkas sinar menyinari hati, Dia Allah Penyelamat yang ajaib, korbankan kemuliaan-Nya di Sorga datang ke dunia bagi saya, Dia dipaku di atas salib, rela menderita membersihkan dosa saya, ku mau bernyanyi Haleluya Allah yang ajaib, mulai kini sampai selamanya tidak putus asa lagi.」 Reff: 「Kasih-Nya penuh murah hati, memimpin ku menembus badai ombak raksasa, Allah seperti bintang fajar terang, memberiku harapan tanpa batas. 」
Renungkan kapankah engkau pernah mengalami jurang kehidupan dan bagaimana Tuhan membantu engkau menembus badai ombak raksasa?

Daftar Renungan pemahaman Kitab Rut

Renungan pemahaman Surat atau Kitab yang lain


Renungan ini merupakan terjemahan versi bahasa Mandarin 「爾道自建  Ěr Dào Zì Jiàn 」, tema Kitab Rut ditulis oleh 何啟明 (Hé Qǐ Míng)  yang dipublikasi pada bulan September 2017 merupakan hak cipta (copyrightAlliance Bible Seminary H.K (建道神學院 Jiàn Dào Shén Xué Yuàn).