Nehemia 2:12-20

「Allah adalah Pendamping yang berjalan beserta Anda menghadapi realitas kenyataan」

Oleh Rev. Dr. David Chan (陳耀鵬)
Alliance Bible Seminary H.K.


(Nehemia 2:12-20 [ITB])
12 bangunlah aku pada malam hari bersama-sama beberapa orang saja yang menyertai aku. Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku. Juga tak ada lain binatang kepadaku kecuali yang kutunggangi. 13 Demikian pada malam hari aku keluar melalui pintu gerbang Lebak, ke jurusan mata air Ular Naga dan pintu gerbang Sampah. Aku menyelidiki dengan seksama tembok-tembok Yerusalem yang telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya yang habis dimakan api. 14 Lalu aku meneruskan perjalananku ke pintu gerbang Mata Air dan ke kolam Raja. Karena binatang yang kutunggangi tidak dapat lalu di tempat itu, 15 aku naik ke atas melalui wadi pada malam hari dan menyelidiki dengan seksama tembok itu. Kemudian aku kembali, lalu masuk melalui pintu gerbang Lebak. Demikianlah aku pulang.
16 Para penguasa tidak tahu ke mana aku telah pergi dan apa yang telah kulakukan, karena sampai kini aku belum memberitahukan apa-apa kepada orang Yahudi, baik kepada para imam, maupun kepada para pemuka, kepada para penguasa dan para petugas lainnya.
17 Berkatalah aku kepada mereka: Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela. 18 Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: Kami siap untuk membangun! Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu.
19 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, dan Gesyem, orang Arab, mendengar itu, mereka mengolok-olokkan dan menghina kami. Kata mereka: Apa yang kamu lakukan itu? Apa kamu mau berontak terhadap raja?
20 Aku menjawab mereka, kataku: Allah semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan diingat di Yerusalem!


Kita melihat bahwa ketika Nehemia kembali ke Yerusalem, ia mengambil waktu untuk beradaptasi dan bahkan merasa seperti di rumah sendiri sebelum memulai pekerjaannya. Ayat 2:12-20 mencatat dua fase lain yang dapat mengingatkan kita akan persiapan yang perlu kita lakukan dalam pelayanan pada masa kini.

Periode Observasi (Evaluasi) (ayat 12-16)
Setelah Nehemia beradaptasi dengan lingkungan tersebut, ia meneliti situasi yang ada, menganalisisnya secara objektif, tetapi juga memiliki pemikiran yang independen dan mampu melihat waktu yang tepat. Ayat 12 mencatat, … Aku tidak beritahukan kepada siapapun rencana yang akan kulakukan untuk Yerusalem, yang diberikan Allahku dalam hatiku … Dia memiliki gerakan dan pimpinan Allah di dalam hatinya, tetapi dia tidak memberitahukannya kepada siapa pun untuk saat itu. Sebelum dia bekerja dengan orang lain, dia terlebih dahulu menerima visi dari Allah. Pada suatu malam, ia mulai dari sisi selatan kota untuk memeriksa sekeliling kota, dan melihat tembok-tembok kota yang hancur dan pintu-pintu gerbang yang terbakar. Hari ini kita juga perlu memeriksa kehidupan kita sendiri setiap saat untuk melihat celah-celah yang ada dan apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki tembok-tembok itu. Kita perlu memeriksa apa yang salah dengan sikap kita terhadap Allah dan saudara-saudari kita; apakah kita terlalu terobsesi dengan hal-hal materi; apakah godaan tertentu dapat dengan mudah menguasai kita; dan bagaimana kehidupan doa kita. …… Ketika kita melihat ke dalam hati kita dan bertanya pada diri sendiri apakah kita kehilangan rasa garam kita kepada orang lain, khususnya pengaruh rohani kita.

Nehemia berpikir secara independen hanya setelah melakukan pengamatan yang cermat. Dia juga tahu dengan jelas bahwa bahkan motivasi yang tepat dan tindakan yang tegas tidak dapat mencapai keberhasilan jika orang-orang tidak termotivasi pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, ia bukan sekadar memiliki keberanian atau maju tanpa persiapan, tetapi ia mengambil pendekatan selangkah demi selangkah, mulai dari adaptasi hingga pengamatan, dan kemudian mulai mendorong sekelompok orang Israel untuk bergabung dengannya dalam Fase ambil komitmen untuk membangun kota.

Waktu Mengambil Komitmen (Motivasi) (ayat 17-20)
Nehemia meminta bangsa itu untuk menghadapi kegagalan mereka, mengingat konsekuensi jika tidak membangun kembali tembok-tembok mereka, dan mengingatkan mereka akan pengalaman masa lalu mereka, mendorong mereka untuk ambil keberanian menangani musuh-musuh mereka dan memperjuangkan kemenangan. Nehemia memberikan motivasi kepada bangsa itu dengan menekankan kekuatan moral dalam diri mereka, bukan dengan imbalan dan insentif eksternal, dan dia tidak memberikan iming-iming bahwa dia akan membawa mereka melakukan perjalanan ke Puri Susan atau berlayar ke Mediterania setelah keberhasilan mereka! Nehemia mengatakan kepada mereka dengan sangat jelas bahwa reruntuhan yang hampir seratus tahun sudah cukup, sudah waktunya untuk membangun kembali tembok dan jangan ada lagi penundaan. Nehemia memulai dengan memberi tahu mereka sebuah realitas sejarah – penghinaan yang sudah diterima bangsa itu, Berkatalah aku kepada mereka: 『Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar … 』 (ayat 17a); dan kemudian dia memberi tahu mereka sebuah realitas sosial – celaan yang sudah diterima bangsa itu, Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela (ayat 17b).

Terakhir, ia dengan jelas menjabarkan kepada mereka kenyataan rohani – kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku … (ayat 18), pertolongan Allah di masa lampau dapat menjadi pertanda kemenangan di masa yang akan datang. Kita perhatikan bahwa Nehemia sekali lagi berbicara tentang hamba-hamba-Nya (ayat 20), dalam pasal 1, ia menyebutkan tentang hamba sebanyak delapan kali dalam doanya, tiga kali untuk menjelaskan dirinya sendiri, tiga kali untuk menjelaskan bangsa Israel, dan dua kali untuk menjelaskan Musa. Nehemia sangat jelas mengenai status dirinya sendiri dalam hubungannya dengan bangsanya, dan mengingatkan kita sekali lagi bahwa kita harus yakin akan posisi kita di hadapan Allah yang mulia.


Renungkan:
Realitas masa lalu terkadang kejam, dan realitas masyarakat kita saat ini dapat membuat kita tidak dapat menegakkan kepala atau tahu bagaimana menghadapinya. Pada saat itu, kita hanya dapat mengandalkan realitas rohani dan menegaskan diri kita di hadapan Allah yang kekal bahwa kita adalah umat kesayangan-Nya, anak-anak Allah yang dihormati dan hamba yang kecil, dan bahwa tangan kasih karunia-Nya masih terulur dan terus menolong kita. Apakah Anda bersedia mengandalkan realitas rohani atau menjadi sasaran realitas dunia yang kejam?


Renungan pemahaman Kitab Nehemia

Renungan pemahaman Surat atau Kitab yang lain


Diterjemahkan dari 「爾道自建 Ěr Dào Zì Jiàn」, tema Kitab Nehemia ditulis oleh Rev. Dr. David Chan (陳耀鵬) yang dipublikasi pada bulan Desember 2014 merupakan hak cipta (copyright) Alliance Bible Seminary H.K (建道神學院 Jiàn Dào Shén Xué Yuàn).


Renungan untuk Kalangan Kristen.