Kolose 3:11

「Yesus Kristus adalah Segala-galanya 」

Kita harus berusaha dengan keras membongkar segala tembok pemisah yang menghambat relasi manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan dunia.

Renungan ini merupakan terjemahan versi bahasa Mandarin 「爾道自建  Ěr Dào Zì Jiàn 」, tema Surat Kolose ditulis oleh 李文耀 (Lǐ Wén Yào)  yang dipublikasi pada bulan Agustus 2017 merupakan hak cipta (copyrightAlliance Bible Seminary H.K (建道神學院 Jiàn Dào Shén Xué Yuàn).

(Kol. 3:11 [ITB])
dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Teks sebelumnya menyebutkan bahwa orang yang menerima Yesus Kristus telah menanggalkan manusia lama, telah mengenakan manusia baru. Transformasi ini pertama-tama tercermin dalam perubahan atas cara pandang atas nilai dan arah berpikir, kemudian pada pengendalian nafsu, emosi dan perkataan. Paulus menunjukkan bahwa manusia baru ini 「terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya 」 (Kol. 3:10 [ITB]), dalam bahasa aslinya titik berat diletakkan pada 「pembaharuan pengetahuan」: setelah seseorang mengenakan manusia baru, pengetahuannya akan terus-menerus diperbaharui, dan pembaharuan pengetahuan ini adalah berdasarkan gambar Tuhan Penciptanya. Kata 「 gambar」 (image) pernah muncul dalam Kol. 1:15, di sana menunjuk kepada Anak Kekasih (Yesus Kristus ) yang adalah gambar dari Allah yang tidak kelihatan. Kemudian diikuti Kol. 1:16-17 menyebutkan bahwa segala sesuatu  diciptakan 「di dalam Dia」, 「melalui Dia」 dan 「demi Dia.」Dengan kata lain, pembaharuan pengetahuan manusia baru adalah berdasarkan Anak Kekasih Yesus Kristus pemilik segala relasi dengan segala yang ada. Apa yang manusia bisa ketahui mengenai Allah melalui Yesus Kristus Sang 「Gambar 」 ini? Kol. 1:18-20 segera menunjukkan bahwa melalui penebusan Yesus Kristus, manusia bisa melihat Tuhan suka memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, jadi Ia berbagi kepada manusia segala kepenuhan Allah yang diam di dalam Kristus. Dari karya penciptaan dan keselamatan Kristus, kita bisa mengetahui bahwa Tuhan hendak membangun relasi kedamaian, serta berbagi segala kepenuhan yang ada dalam diri-Nya, termasuk hikmat dan pengetahuan (Kol. 2:3).  Tuhan bukan hanya hidup di dalam diri-Nya saja, Allah yang hanya demi diri sendiri saja. Yesus Kristus Sang 「 gambar 」ini menunjukkan kepada manusia bahwa Allah adalah Tuhan bagi manusia, bagi dunia dan alam semesta.

Maka transformasi manusia baru ini tidak hanya terbatas pada orang-orang tertentu saja: 「dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka」 (Kol. 3:11). Dalam pandangan Paulus, perbedaan suku, perbedaan ritual agama, perbedaan budaya, perbedaan sosial, semuanya tidak boleh menjadi syarat untuk menanggalkan manusia lama menjadi manusia baru. Perkataan ini secara tidak langsung mengingatkan penerima surat, bahwa Gereja adalah manusia ciptaan baru, maka tidak sepatutnya melanjutkan membeda-bedakan orang sesuai standard dunia. Yesus Kristus telah menciptakan kita menjadi manusia baru, menggenapkan kedamaian, maka setiap orang tidak saling membeda-bedakan, semua adalah anggota keluarga Tuhan (Efesus 14-19).

「Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu」 (Christ is all and in all) proklamasi ini menonjolkan sifat inklusivitas merangkul semua (inclusiveness) dari Injil. Injil Yesus Kristus tentu mempunyai sifat menolak yang lain (exclusiveness) sehingga dapat mengkritik ajaran-ajaran filsafat manusia yang penuh kata-kata indah yang kosong memperdaya. Setelah orang menerima Injil, rahasia Kristus membawa pandangan orang kepada yang di atas, belajar untuk memandang segala hal dari relasi Kristus dengan segala ciptaan (Kol. 3:1-2). Semua keberadaan ciptaan tidak dapat terlepas dari Kristus, dan Kristus telah melalui darah-Nya sendiri menggenapkan kedamaian, maka kita harus berusaha dengan keras membongkar segala tembok pemisah yang menghambat relasi manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan dunia. Sifat inklusivitas merangkul semua (inclusiveness) dari Injil dinyatakan nampak dalam tindakan membongkar segala tembok pemisah ini.

Renungkan: walaupun dalam ayat ini tidak secara langsung menyebutkan hubungan antara manusia dengan gambar Allah, tetapi dari dalamnya kita bisa mendapatkan sedikit pencerahan. Alkitab memberitahukan kepada kita, bahwa manusia diciptakan Allah berdasarkan gambar dan rupa diri-Nya sendiri (Kej. 1:26-27). Namun sayang sekali karena kerusakan manusia, kita tidak dapat lagi melihat gambar Allah dari diri manusia. Sekarang hanya melalui Yesus Kristus saja, Dia yang adalah sepenuhnya Allah dan yang juga sepenuhnya manusia, kita barulah dapat melihat gambar Allah. Tidak hanya demikian, Yesus Kristus akan mengganti baru orang yang percaya kepada Dia, membuat kita dalam pikiran atau dalam tindakan dapat membawa serta menampilkan (menyatakan) gambar Tuhan Pencipta. Keselamatan dari Kristus adalah membantu orang dalam pemulihan gambar Allah.
Gambar ini memulai lagi hubungan baru antara kita dengan Allah, dunia dan segala ciptaan. Apakah artinya? Saudara-saudari dapat membaca ulang Kol. 1:9-23 (klik disini untuk membuka perikop tersebut) biarlah Roh Kudus berbicara kepada kita melalui perikop tersebut. Tambahan Blogger: sebagai bantuan pemahaman, anda dapat membaca ulang renungan yang lalu:

Kol. 1:9-12                     「Sepenuh hati memahami kehendak Allah 」
Kol. 1:13-20 (1)             「Hal yang digenapi Allah melalui Kristus ( 1 )」
Kol. 1:13-20 (2)             「Hal yang digenapi Allah melalui Kristus ( 2 )」
Kol. 1:13-20 (3)             「Hal yang digenapi Allah melalui Kristus ( 3 )」
Kol. 1 :21-23                  「Bertekun menjaga iman dalam Kristus 」